BISAKAH
AKU ?
Hari
pertama
Hay, perkenalkan nama saya Alex Ferdinand, saya merupakan
anak pertama dari tiga bersaudara. Meraka adalah Bimo dan Yhuda. Perumahan
Taman Juanda adalah tempat kediaman mereka. Ayahnya seorang montir sedangkan
Ibunya hanya seorang Pedagang disebuah Pasar Tradisional. Ketika Alex bangun
dengan sangat terkejut karena dihadapannya sudah banyak sekali orang-orang
terdekatnya.
Indah adalah salah seorang tetangga yang sangat dekat dengan
Alex. Namun, Alex mempunyai perasaan lebih terhadap Indah. Sayangnya, Indah sudah
memiliki seorang pasangan yang jauh lebih tampan dan lebih tajir yang bernama
Kemal.Banyak pria dikampus yang suka dengan Indah karena dia merupakan wanita
idaman di kampus tempat dia mencari ilmu dan dia juga merupakan anak dari
seorang CEO di perusahan terbesar.
“Ada apa ini ?”seru Alex dengan keadaan mata masih sayu,
tubuh masih berbaring di tempat tidur dengan mengenakan pakaian tidur dan sangat
terlihat kaget.
“SELAMAT ULANG TAHUN”ucap semua teman-temannya dengan
membunyikan sebuah alat yang digunakan saat menonton pertandingan sepak bola,
dengan mengenakan topi ulang tahun, serta berbagai hiasan ulang tahun seperti
kue ulang tahun, balon, dan kado. Alex menerima semua bingkisan yang dibawakan
oleh teman-temannya.
“Terima kasih semua atas kejutannya” ucap Alex sambil
memeluk semua teman-temannya.
“Tiup lilinnya, Tiup lilinnya” teriak Temannya.
“Sebelum Tiup lilinya, kamu buat permohonan dulu lex” Mohon
Indah sambil menjauhkan kuenya dari hadapan Alex.
“oke...” “Tuhan terima kasih atas segala hikmat dan berkah
yang Engkau limpahkan kepadaku, Aku ingin Orang tuaku selalu diberikan
kesehatan, semoga dengan bertambahnya umurku bertambah pula pola pikir, semakin
dewasa, yang pasti dapat menjadi yang orang berguna bagi semua orang.” Dalam
hatinya berkata demikian.
“huuuuuffffff” Alex meniup lilinnya.
Tidak lama kemudian Alex diboyong kearah kamar mandi dan
ternyata isi bak mandi sudah terisi penuh.
“ini dia... 1... 2... 3...”teriak teman-temanya sambil
melempar Alex kedalam bak mandinya sehingga Alex terlihat basah kuyup.
“aarrgggghhh, rasakan ini”ujar Alex dengan melempar-lemparkan
air kearah teman-temannya.
Selepas itu Alex membersihkan tubuhnya sedangkan
teman-temannya menunggu Alex di ruang tamu. Pukul sudah menunjukkan pukul 9
pagi, mereka berkumpul di ruang tamu untuk sarapan bersama-sama. Setelah mereka
sarapan mereka menuju kendaraannya masing-masing untuk berangkat ke kampus.
Indah dan Alex berangkat bersama-sama. Alex menumpang dengan
Indah karena sepeda motor yang
dimilikinya ternyata bocor.
“Hemm, kenapa Lex?”Tanya Indah sambil menyentuh bahu Alex.
Alex terlihat sangat tegang sehingga salah tingkah, Alex
memegang rantai kendaraanya.
“ini loh, ban sepeda motor aku bocor !”ucap Alex dengan terbata-bata
sambil memegang rantai yang agak kotor
itu.
“hahaha, itu yang kamu bilang ban bocor?!”ejek Indah. “ya
sudah, kamu ke kampusnya bersama dengan aku saja?”tawar Indah untuk memberikan
tumpangan kepada Alex.
“Mimpi apa aku semalam !”ucapnya dalam hati. “Dikasih
tumpangan nih. Makasih ya Indah.”jawab Alex dengan tersenyum, dengan salah
tingkahnya tangannya yang penuh dengan bercak hitam hampir memeluk Indah yang berniat untuk mengucapkan terima kasih.
“Tunggu sebentar, aku mau cuci tangan dulu, agak kotor”ucap
Alex dengan gaya cengengesan. “sebentar-sebentar-sebentar”minta Alex kepada
Indah.
Mereka pun masuk mobil. Jarak yang ditempuh dari rumah Alex
ke kampus kurang lebih 15 KM. Saat diperjalanan Alex selalu menatapi wajah
Indah. Sesekali Indah menangkap basah Alex sedang tersenyum ketika sedang
menatapnya.
“Alex kamu kenapa senyum-senyum seperti itu?”tanya Indah
yang sedang mengendarai mobilnya.
“Tidak ada apa-apa Ndah”jawab Alex dan langsung mempalingkan
pandangannya kedepan.
Didalam perjalanan tiba-tiba ada seorang menyeberang jalan yang sedang asik memainkan handphonenya.
“Awasss....”teriak Alex.
Dengan cekatan Indah langsung menginjak pedal rem hingga
mobilnya berhenti. Untung saja seseorang yang menyeberang tadi tidak tertabrak.
“hhhhhaaahh.”Indah hela nafas dan agak sedikit shock.
“Kamu tidak apa-apa ?”tanya Alex sambil menenangkan Indah.
“aku tidak apa-apa. Aku hanya kaget”jawab Indah.
Indah kembali melaju mobilnya menuju kampus. Setibanya di
kampus indah langsung mencari tempat parkir untuk memarkirkan mobilnya. Tidak lama
kemudian, mobil Kemal datang dan tepat parkir di samping mobil Indah. Mereka
berdua pun keluar dari mobil. Kemal melihat mereka sedang berjalan bersama,
namun yang tidak biasa terjadi disini karena jam mata kulaih mereka sebentar
lagi akan dimulai, Indah menarik tangan Alex.
“Sedang apa mereka berpegangan tangan seperti itu?”seru
Kemal didalam mobilnya dengan perasaan yang jengkel, sambil memukul stir
mobilnya.
Dengan perasaan yang kecewa kemal keluar dari dalam mobilnya
dengan gayanya yang agak beda, yaitu dengan emosi.
“Itu bukannya si Alex, gw harus membuat perhitungan dengan
dia!”kecam Kemal dengan berbicara sendiri sambil berjalan menuju kelasnya.
Sesampainya di lorong kelas, ternyata Alex kebelet untuk
buang air kecil.
“Indah Aku mau ke toilet dulu, udah gak tahan, kebelet!” “kamu
masuk kelas duluan aja?”seru Alex dan langsung lari ke toilet tanpa menunggu
jawaban dari Indah.
Kemal pun melihat Alex menuju toilet tanpa menunggu lama,
kemal mengejar Alex.
“Huuuhhhh, lega rasanya.”ucap Alex dengan rasa lega.
Saat membalikkan badannya, Alex terlompat dan kaget. Dibelakang
sudah menunggu pacar dari Indah yang sedari tadi menunggu dan memperhatikannya.
“heehhh, lu tadi ngapain mesra-mesra sama Indah?”tegur Kemal
dengan nada tinggi sambil menggenggam tangan dan menarik kerah baju Alex
keatas. “Lu gak tau Indah udah punya pacar?”tanya Kemal dengan keras.
“Tahuu kok, kamu itu Kemal bukan?” “Pacarnya Indah?”jelas
Alex dengan nada yang halus dan terbata-bata karena ia merasa takut.
“Itu lu tahu...”bentak Kemal. “sekarang gw minta lu harus
jauhin Indah. Gw gak mau tahu lu itu siapa, yang terpenting jauhin Indah”kecam
Kemal kepada Alex.
“iya...iya... aku akan jauhin Indah.”ucap Alex dan kemal pun
melepaskan genggamannya. “Sekarang aku boleh pergi?”mohon Alex kepada Kemal.
“inget!! kalau lu berani deket-deket sama Indah. Gw akan
bikin lu menderita” ancam Kemal kepada Alex, dan Alex hanya bisa mengangguk-anggukkan
kepalanya. “sekarang lu pergi...”ucap Kemal sambil mendorong Alex.
Mata kuliahnya pun sudah dimulai, Alex bergegas lari menuju
kelasnya. Sesampainya di depak kelas ia mengetuk pintu kelasnya dan membuka
pintu, terdengar suara dosenya sedang memanggil nama teman-temannya, setelah
itu ia masuk dan menjelaskan kenapa dia terlambat kepada dosennya.
“Maaf bu, saya terlambat”ujar Alex. “bolehkah saya duduk
ketempat duduk saya bu?”tanya Alex dengan tergesah-gesah.
“Dari mana kamu alex, kok terlihat sangat kelelahan?”tanya
dosen yang tadinya sedang mengabsen mahasiswanya.
“Saya baru saja dari toilet bu. Saya berlari karena merasa
sudah telat.”jawab Alex.
“Silahkan kamu duduk. Untuk kali ini saya maafkan, karena
kamu pelajaran belum dimulau.”jelas dosen kepada Alex.
“Terima kasih bu”ucap Alex sambil menundukkan kepalanya.
Alex pun duduk dikursinya dan langsung mengeluarkan semua
perlengkapan tulisnya karena perkuliahan akan segera dimulai. Tiga jam berlalu
mata kuliah Matematika Murni telah selesai. Setelah dosennya meninggalkan
kelas, tiba-tiba Kemal datang ke kelasnya untuk mengajak Indah Makan siang.
“Sayang ayo kita makan siang?”ajak Kemal
Alex merasa tegang dan tidak nyaman atas kedatangan Kemal
karena dia takut terhadap ancamannya tadi, Alex pun bergegas pergi meninggalkan
kelas. Namun, Indah melihat ada yang aneh karena disaat Indah memanggil-manggil
Alex, dia tidak menoleh bahkan dia mempercepat langkahnya menuju pintu.
“Ada apa dengan dia?”Indah bertanya-tanya dalam hati. “Aku
mau ketoilet.”jawab Intan atas pertanyaan Kemal.
Indah pun berlari mengejar Alex, namun Indah kehilangan
jejaknya. Ia pun mencari sudut kantin dan tidak menemukannya sedangkan Kemal
membuntuti Intan secara diam-diam.
Dilain tempat Alex berada di perpustakaan. Disana dia ingin
meminjam sebuah buku yang berjudul “Architecture and Desaign Interior”. Alex
mengelilingi lorong perpustakaan, sangat banyak disaat Alex bertemu dengan
teman-teman lainnya, tak lupa mereka mengucapkan Ulang Tahun. Mungkin dengan ikatan batin yang kuat, Indah
mengunjungi perpustakaan.
“ohh iya aku lupa, ada tugas yang harus diselesaikan, aku
ingin mencari buku Architecture and
Desaign Interior”pikir Indah dengan berjalan menyusuri lorong perpustakaan.
Kemal pun kali ini percaya kalau Indah tidak berbuat
macam-macam. Ia pun pergi meninggalkan Intan.
Saat Alex mengambil sebuah buku yang membuat dia cukup tertarik,
lalu ia mengambilnya. Saat iya mencabut buku itu dari tempatnya, ia melihat
Intan seberang lorong. Ia pun terkejut dan meletakkan kembali buku yang iya
tarik. Dan iya mencoba menjauh dari Indah, lalu iya berjalan kearah lorong
lainnya.
“Aku harus cepat menemukan buku itu”pikir Alex. “dimana...dimana...”ucar
Alex.
Dengan berhati-hati Alex membaca semua judul buku dilorong “Architecture”
karena tidak melihat kanan-kiri.
“Maaf ini salahku, karena aku tidak berhati-hati!”seru Alex
dengan meminta maaf kepada seseorang yang dia tabrak hingga jatuh terduduk. Setelah
menoleh kearah orang yang jatuh itu, Alex terkejut karena yang dia tabrak
adalah Indah.
“aww, kepalaku sakit sekali”ucap Indah sambil memegang
kepalanya.
“Indah... sedang apa disini?”tanya Alex sambil membantu
Indah berdiri dan membawanya duduk dikursi perpustakaan.
“aku sedang mencari buku Architecture
and Desaign Interior untuk menyelesaikan tugasku”jawab Indah yang masih
merasakan kesakitan.
“Aku juga sedang mencari buku itu”ujar Alex sambil mengambil
sapu tangan dari sakunya. Lalu Alex meninggalkan Indah sejenak untuk membasahi
sapu tangannya. “Tunggu sebentar ya Indah, aku hanya ingin membasahi sapu
tangan ini”minta Alex kepada Indah. Indah hanya menganggukkan kepalanya.
“Dimana yang sakitnya?”tanya Alex sambil mencari sakit yang
dirasakan oleh Indah. “Disini sakitnya Lex..”jawab Indah dengan mengarahkan
tangan Alex ke tempat rasa sakitnya. Lalu Alex mengkompres kepala Indah dengan
lembut dan berhati-hati.
Mereka pun saling bertatapan mata. Perasaan yang saat itu
Alex rasakan sangatlah berdebar-debar. Tak dapat digambarkan dengan kata-kata.
Indah pun mencoba mengalihkan pandangannya dengan berpura-pura merasakan sakit.
“Aduhh... pelan sedikit, Disitu agak sakit”ucap Indah dengan
manja.
Alex pun berhenti menatap Indah dan berdiri dari tempat
duduknya.
***
Setiap 2-3 minggu/part akan muncul atau dipublish. Terima Kasih Atas kunjungannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar